my Clock hihihi new tau..see that!


Myspace Clocks at WishAFriend.com

Sabtu, 21 Juli 2007

*_*Mat3m@t1k@*_*


.::M@t3matik@::.

Something’s you need for your life! It’s no terrify but very confortable…



Matematika emang udah menjadi sesuatu yg menyeramkan bg sebagian dr km2 but ada sebagian dr tmn2 km jg loo yg menganggapx sbgai sesuatu yg very confortable.


Why Not...???

Karena mereka mengetahui manfaatnya. Selain menjamin masa depan, juga sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam membantu menunjang kemajuan teknologi sekarang.
Sebagai contoh, trigonometri atau ilmu ukur segitiga merupakan salah satu cabang yang paling masyhur dan telah berumur ribuan tahun. Trigonometri memiliki peran yang sangat besar dalam pengungkapan misteri alam semesta, jauh sebelum datangnya peralatan canggih dan penjelajahan angkasa dewasa ini. Bayangkan, dengan konsep yang sederhana seorang astronom dapat memperkirakan diameter mars, jupiter, atau matahari, bahkan benda-benda angkasa lainnya. Dengan trigonometri, astronom juga dapat memperkirakan jarak antara bumi dengan bulan, bumi dengan matahari, atau jarak bumi dengan galaksi andromeda.
Kamu mungkin pernah membaca data-data mengenai planet Pluto, misalnya diameternya, jaraknya dengan bumi, dan data lainnya padahal kita belum pernah pergi ke sana. Bagaimana mereka menghitungnya? Salah satunya dengan bantuan trigonometri. Bayangkan jika kita harus mengandalkan meteran untuk mengukur diameter bumi, belum lagi kita perlu membawa meteran tersebut melintasi samudera.
Dengan mempelajari dan memahami bagian dasar dari trigonometri yang merupakan salah satu dari bidang matematika ini, kita diharapkan dapat memahami dan memanfaatkan trigonometri sederhana dalam kehidupan sehari-hari serta kamu setidaknya dapat menghitung tinggi suatu benda apa saja, seperti gedung, menara, atau juga pohon dengan memanfaatkan sejumlah fakta sederhana tentang sudut dan segitiga.




SOo...apa y@ng p3rlu d1takutk@n lag1 jika ud@h nG3lihat sis! Posit!f d@n manfaat dar! m3mpelajar! m@t3matika???
L3t’s study m@th3mat1c !!! why not…

Rabu, 11 Juli 2007

.::Ap@ ituuu CINTA???::.


Get free graphics at BlingyBlob.com!

“Apakah seseorang bisa menghindar dari cinta ?”
“Bisa”
“Yaitu orang-orang yang hatinya keras dan bodoh, yang tidak memiliki keutamaan dan pemahaman”
“Tidak mungkin seseorang bisa menghindar dari cinta, kecuali orang yang keras perangainya, kurang waras, atau tidak memiliki gairah”

Dalam agama, cinta adalah perwujudan dari naluri (gharizah), yaitu naluri mempertahankan keturunan (gharizah an-nau).
Dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah SWT berfirman :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkannya, yaitu wanita-wanita, anak-anak … “ (Q.S. Ali-Imran: 14)

Begitu pula dengan cinta, saat kamu melihat sosok yang mempesona, kamu akan jatuh cinta. Mungkin karena hidungnya yang mancung, matanya yang bening, pandangannya yang sejuk, gaya bicaranya yang menghipnotis, sehingga kamu terbuai dalam perasaan cinta.
Naluri cinta akan mendorong manusia untuk berbuat demi memenuhi cintanya. Orang yang sedang jatuh cinta, umumnya melakukan apa saja demi menarik orang yang ia cintai. Demi menarik hati orang yang dicintai, berbagai macam cara pun bisa dilakukan dari yang wajar sampai dengan yang kurang ajar, dari yang normal sampai minta bantuan paranormal, dan sebagainya.

Beberapa hal mengenai CINTA :
1. Cinta itu sejenis perasaan;
2. Cinta itu adalah hasil dari sebuah proses;
3. Cinta itu bersifat timbal-balik;
4. Cinta itu perlu pemeliharaan;
5. Cinta itu bersifat tidak tetap;
6. Cinta itu tidak sama dengan perkawinan.

Manakah Jenis CINTA-Mu???

1. Cinta monyet
Cinta monyet adalah cinta yang hanya mengedepankan kesenangan belaka. Karena cinta ini didasari oleh keinginan untuk bersenang-senang belaka, maka cinta ini tidak memiliki komitmen untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

2. Cinta karet
Cinta karet sama sifatnya dengan karet yang mencintai banyak wanita dalam satu waktudan memacarinya secara bergiliran. Pelaku cinta ini umumnya sangat pandai merayu, dan rayuannya cenderung gombal dan maut serta penuh dengan kebohongan (obral janji).

3. Cinta buta
Cinta buta adalah cinta yang mana perbedaan antara rasionalitas dan cinta sangat jomplang. Penganut cinta buta akan sangat meninggikan cintanya daripada rasionalitasnya sebagai seorang manusia.

4. Cinta terlarang
Cinta ini adalah cinta yang umumnya tidak mengikuti aturan agama. Umumnya adalah karena perbedaan agama.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman :
“…mereka (para muslimah) tidak halal bagi orang-orang kafir, dan orang-orang kafir tidak bagi mereka (muslimah)” (Q.S Al-Mumtahanah: 10)

5. Cinta segitiga
Cinta segitiga adalah cinta seorang laki-laki kepada dua orang wanita sekaligus atau cinta seorang wanita kepada dua orang laki-laki sekaligus. Di kalangan remaja seusia kamu, cinta segitiga ini seringkali terjadi karena berbagai macam alasan.

6. Cinta imajinatif
Maksud dari makna cinta ini adalah seseorang yang mencintai lawan jenisnya, tapi ia tidak bisa mengungkapkan perasaan cintanya tersebut karena berbagai macam alasan, seperti kurangnya rasa percaya diri. Akibatnya ia hanya bisa menikmatinya dalam khayalan atau dunia maya.

7. Cinta lokasi
Cinta lokasi adalah cinta kilat, yakni cinta yang terjadi karena ada kegiatan tertentu dan selama kegiatan itu ada cinta bersemi setelah kegiatan itu tuntas, maka tuntas pula cintanya.


8. Cinta materialistis
Cinta materialistis adalah cinta yang hanya berorientasi materi. Cinta seperti ini tidak murni, karena ada tujuan-tujuan materi.


9. Cinta munafik
Cinta munafik ini adalah cinta yang hanya manis di bibir saja, tapi hatinya bak serigala.


10. Cinta tubuh
Cinta tubuh adalah cinta yang dilandasi kebutuhan akan tubuh sang kekasih. Cintanya tidak murni untuk saling berbagi dan menyayangi, tapi hanya sekedar hasrat fisik semata.


11. Cinta pamrih
Cinta pamrih adalah cinta yang dilandasi kebutuhan atau kepentingan diri sendiri yang didapatkan dari pasangannya. Kebutuhan dapat berbentuk popularitas, status sosial, harta, pangkat atau jabatan, dls.

12. Cinta belas kasih
Cinta ini adalah jenis cinta yang dilandasi rasa kasihan terhadap pasangannya. Misalnya, jika ada wanita yg dikecewakan oleh laki-laki lain, maka dia datang menjadi pahlawan bagi dirinya. Orang yang memiliki cinta seperti ini biasanya orang yang berhubungan dengan orang lain (minder).

13. Cinta maut
Cinta ini adalah cinta yg berakhir dengan kematian. Cinta ini dilandasi oleh cinta yg begitu besar, sehingga jalan keluar untuk menyelamatkan cinta itu, menurut mereka adalah dengan mengakhiri hidup.

14. Cinta karena orangtua
Cinta jenis ini adalah cinta yg dipaksakan karena harus menuruti kemauan orangtua.

15. Cinta popularitas
Cinta ini terjadikarena ada keinginan untuk mendompleng popularitas yg diraih oleh pasangannya. Oleh karena itu, fenomena kawin cerai bisa disebabkan oleh jenis cinta ini.

16. Cinta murni
Cinta murni merupakan cinta yg bersih dari kepentingan-kepentingan sesaat. Cinta seperti ini adalah wahana untuk memberi bukan sekedar menerima. Cinta bukanlah barang dagangan tapi sesuatu yg harus diberikan tanpa pamrih. Cinta murni tidak hanya menekankan pada kondisi fisik pasangan (outer beauty), akan tetapi lebih cenderyng kepada kepribadian dan keluhurannya (inner beauty).

Tulisan ini dirangkum dr buku:
« Bidadari Cantik Lahir Bathin »
dgn penulis : AHMADI SOFYAN…he..he..

Sabtu, 07 Juli 2007

.::Ken@pa Hrs Berjilb@b???::.


Orang yang bijak mengatakan :
“Dengan berhias secara berlebihan, maka ia sedang menunjukkan kekurangan dirinya”
“Kepala yang kosong memerlukan hiasan, sedangkan kepala yang penuh dengan ilmu, tidak perlu untuk dihiasi”
Benar, sebab ilmu sudah menjadi hiasan bagi dirinya, bahkan menjadi hiasan yang paling agung dan paling indah.
Karena itulah, kita sering melihat para ahli ilmu (para muslimah) selalu tampak sederhana dan bersahaja tapi sangat berwibawa. Mereka tidak menggunakan pakaian yang mewah, perhiasan yang wah, namun kewibawaan dan kebersahajaannya menjadi sebuah pesona yang tidak pernah mati.

Kenapa harus berjilbab?
Pakaian berfungsi sebagai penutup badan, menjaga diri dari panas dan dingin, dan sebagai perhiasan. Berpakaian merupakan bentuk kepribadian yang berkaitan dengan akal, hati, kehormatan, dan tanggung jawab, karena pakaian yang sempurna akan membantu untuk menjaga harimu dan memeliharanya, sehingga kamu akan waspada dan akan membawa kebajikan di mana pun kamu berada.
Sesuai firman Allah SWT. Dalam surah Al-Ahzab ayat 59, yaitu:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, dan tidak akan diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Al-Ahzab: 59)

Apa yang kamu dapatkan dari memakai jilbab?
So, jika Anda berpikir jernih, sesungguhnya dengan berjilbab maka kamu telah memberikan isyarat penting, yaitu:
• Saya adalah wanita Islam
• Saya bukan wanita murahan
• Oleh karena itu saya tidak mau diganggu
• Mengganggu saya akan berdosa
• Yang senang mengganggu adalah setan
• Dan setan tempatnya di neraka

Anda pasti tahu, bahwa Islam itu selalu mempertimbangkan antar kebutuhan dan keselamatan manusia. Sehingga Islam memiliki peraturan yang ketat dan manusiawi yang disesuaikan dengan fitrah manusia.
Sesungguhya Allah SWT telah mewajibkan jilbab bagi setiap perempuan yang beriman untuk melindungi kesucian dan memelihara martabat mereka. Sesungguhnya sejarah telah membuktikan bahwa perhiasan, pergaulan bebas, dan ketidakpatuhan terhadap aturan Tuhan hanya akan mengakibatkan semakin maraknya kehancuran dan kerusakan umum dan pelacuran, seperti: semakin merebaknya perzinahan, penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual, hamil di luar nikah, dan kerusakan rumah tangga.
“Hari gini, masih pake jilbab? Ngga gaul banget githu loh...?!” begitulah kurang lebih komentar mereka yang anti dengan jilbab. Padahal berjilbab ataupun tidak berjilbab bukanlah ukuran seseorang dibilang modis atau tidak. Bahkan dengan berjilbab pun kita bisa tampil lebih modis dan gaul abis. Sebab, modis dan gaul tidak harus dengan menanggalkan jilbab, akan tetapi lebih ditentukan dengan siapa Anda berteman, dan seberapa banyak relasi Anda, serta secerdas apa Anda bisa memilih dan menentukan pakaian yang sesuai dengan tuntutan zaman, namun tetap mengedepankan nilai-nilai agama dan keimanan.
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutup aurat...” (Q.S Al-A’raf: 26)

Tutup aurat, mantapkan niat
“...sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa-apa yang ada pada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada di dalam diri mereka...” (Q.S Al- Ra’d: 11)
Takut menodai keagungan Islam, belum kepengen, belum siap, belum mendapat hidayah, dan sebagainya. Kata-kata seperti itu seringkali kita dengar yang terlontar dari bibir mungil perempuan ketika diingatkan untuk segera mengenakan jilbab.
Jika kita menilik firman Allah SWT. di atas, mungkin kita akan menyadari bahwa sebenarnya hidayah itu tidak akan kita dapatkan selagi tanpa adanya upaya dari kita untuk mencarinya. Hidayah mesti dicari, dan tidak datang dengan sendirinya.
“Segala amal perbuatan itu bergantung pada niat”

Berjilbab dengan akhlak
“Percuma pake jilbab, kalo sifatnya kayak gituan” atau “Berjilbab tapi bentuk tubuhnya sengaja ditonjolkan” begitulah kurang lebih pernyataan pedas terhadap wanita yang berjilbab, tapi tidak menjaga akhlak.
“Malu dong, sama jilbab” begitulah komentar pedas orang ketika mendapati wanita yang berjilbab tetap berperilaku ‘tidak sesuai’ dengan jilbabnya. Memang, jilbab seringkali dijadikan cerminan yang diidentikkan dengan sesuatu yang ‘sakral’. Sehingga, ketika sudah berjilbab, maka menurut sebagian orang pemakainya tidak boleh begini dan begitu. Pemakai jilbab harus ‘menjilbabi’ seluruh tubuh dan perilakunya. Dan ketika Wanita “Berjilbab” melakukan sedikit saja ‘kekhilafan’ misalnya, maka jilbablah yang sering menjadi sorotan, jilbab yang menjadi bahan cemoohan. Nah, kalo jilbab telah menjadi bahan ejekan dan cemoohan, bukannya itu termasuk mengejek dan menghina Islam?
Memang, fenomena seperti ini kian marak. Hampir semua remaja muslimah sudah terjerembak ke dalam perangkap mode yang menyesatkan. Sehingga, tidak sedikit dari mereka yang kehilangan harga diri dan kehormatannya. Mari kita renungkan firman Allah SWT. di bawah ini:
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian yang indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian tanda-tanda dari kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”(Q.S Al-A’raf: 26)
ketika Allah SWT. berfirman bahwa pakaian taqwalah yang terbaik, sebenarnya ada hikmah yang tersembunyi di dalamnya, sekedar mengingatkan bahwa taqwa berarti di mana pun dan kapan pun kita berada harus senantiasa merasa ‘diawasi’ oleh Allah SWT, sehingga memenuhi kewajiban dan meninggalkan larangan-Nya pun merupakan hal yang tidak bisa ditawarkan ataupun diabaikan.

.::Menelusuri Kecemasan pada Remaja::.

Menelusuri Kecemasan pada Remaja


Oleh : RR. Ardiningtiyas Pitaloka, M.Psi.
Jakarta, 08 Januari 2007


Bila banyak pihak mencemaskan individu yang berada pada masa remaja, bagaimana dengan kecemasan yang dialami pada remaja itu sendiri?

Period of storm and stress
Banyak alasan mengapa masa remaja menjadi sorotan yang tidak lekang waktu. Psikologi sendiri memandang periode ini sebagai periode yang penuh gejolak dengan menamakan period of storm and stress. Arnett menarik tiga tantangan tipikal yang secara general biasa dihadapi oleh remaja; (1) konflik dengan orangtua, (2) perubahan mood yang cepat, dan (3) perilaku beresiko (dalam Laugesen, 2003)

Peran teman sebaya yang mulai ‘menggeser’ peran orangtua sebagai kelompok referensi tidak jarang membuat tegang hubungan remaja dan orangtua. Teman sebaya menjadi ukuran bahkan pedoman dalam remaja bersikap dan berperilaku. Meskipun demikian studi Stenberg menemukan bahwa teman sebaya memang memiliki peran yang penting bagi remaja, namun pengaruh teman sebaya cenderung pada hal-hal yang berhubungan dengan gaya berpakaian, musik dan sebagainya. Sementara untuk nilai-nilai fundamental, remaja cenderung tetap mengacu pada nilai yang dipegang orangtua termasuk dalam pemilihan teman sebaya, biasanya juga mereka yang memiliki nilai-nilai sejenis (dalam Perkins,2000).

Benarkah demikian? Agaknya para orangtua harus berbesar hati dan membuka diri agar tidak tertipu oleh model rambut, mode pakaian, musik yang berdebum di kamar remaja, juga gaya bahasa yang tidak jarang membuat telinga terasa penuh. Kedekatanlah yang bisa membuka mata dan hati untuk melihat lebih jernih nilai-nilai yang sebenarnya dipegang remaja. Bukankah penemuan Stenberg menjadi angin segar dan harapan yang menggembirakan di mana orangtua atau keluarga tetap menjadi model utama. Hanya penampilan tentu tidak selalu sama, era digital bukankah membawa berjuta pilihan? Tidak hanya bagi remaja, tetapi juga orangtua.

Mood yang naik turun juga sering terdengar dari celetukan remaja, “Bete niiih..” Ada dua mekanisme di mana mood mempengaruhi memori kita. (1) Mood-dependent memory ,suatu informasi atau realita yang menimbulkan mood tertentu, atau (2) Mood congruence effects, kecenderungan untuk menyimpan atau mengingat informasi positif kala mood sedang baik, dan sebaliknya informasi negatif lebih tertangkap atau diingat ketika mood sedang jelek (Byrne & Baron, 2000). Bisa dibayangkan bagaimana perubahan mood yang cepat pada remaja terkait dengan kecemasan yang mungkin terbentuk.

Remaja juga mempunyai reputasi berani mengambil resiko paling tinggi dibandingkan periode lainnya. Hal ini pula yang mendorong remaja berpotensi meningkatkan kecemasan karena kenekatannya sering mengiring pada suatu perilaku atau tindakan dengan hasil yang tidak pasti. Keinginan yang besar untuk mencoba banyak hal menjadi salah satu pemicu utama. Perilaku nekat dan hasil yang tidak selalu jelas diasumsikan Arnett membuka peluang besar untuk meningkatnya kecemasan pada remaja (dalam Laugesen, 2003)


Empat model kognitif bagi kecemasan remaja
Laugesen (2003) dalam studinya tentang empat model kognitif yang digagas oleh Dugas, Gagnon, Ladouceur dan Freeston (1998) menemukan bahwa empat model kognitif tersebut efektif bagi pencegahan dan perlakuan terhadap kecemasan pada remaja. Kecemasan merupakan fenomena kognitif, fokus pada hasil negatif dan ketidakjelasan hasil di depan. Hal ini didasari dari definisi Vasey & Daleiden (dalam Laugesen,2003) berikut;

“Worry in childhood and adolescence has been defined as primarily an anticipatory cognitive process involving repetitive, primarily verbal thoughts related to possible threatening outcomes and their potential consequences.”

Empat model kognitif itu ialah (1) tidak toleran (intoleransi) terhadap ketidakpastian, (2) keyakinan positif tentang kecemasan, (3) orientasi negatif terhadap masalah, serta (4) penghindaran kognitif.

Pemahaman tiap variabel tersebut;

(1) intoleransi terhadap ketidakpastian merupakan bias kognitif yang mempengaruhi bagaimana seseorang menerima, menginterpretasi dan merespons ketidakpastian situasi pada tataran kognitif, emosi dan perilaku;

(2) sejumlah studi menunjukkan bahwa orang yang meyakini bahwa perasaan cemas dapat membimbing pada hasil positif seperti solusi yang lebih baik dari masalah, meningkatkan motivasi atau mencegah dan meminimalisir hasil negatif, dapat membantu mereka dalam menghadapi ketakutan dan kegelisahan;

(3) orientasi negatif terhadap masalah merupakan seperangkat kognitif negatif yang meliputi kecenderungan untuk menganggap masalah sebagai ancaman, memandangnya sebagai sesuatu yang tidak dapat dipecahkan, meragukan kemampuan diri dalam menyelesaikan masalah, menjadi merasa frustrassi dan sangat terganggu ketika masalah muncul;

(4) penghindaran kognitif dikonsepsikan dalam dua cara, yakni (a) proses otomatis dalam menghindari bayangan mental yang mengancam dan (b) strategi untuk menekan pikiran-pikiran yang tidak diinginkan.

Studi Laugesen (2003) secara khusus menunjukkan dua hal penting yang bisa menjadi acuan; (1) intoleransi terhadap ketidakpastian dan orientasi negatif terhadap masalah merupakan target utama baik dalam pencegahan maupun perlakuan pada kecemasan yang berlebihan dan tidak terkendali pada remaja, (2) intoleransi terhadap ketidakpastian juga menjadi konstruk utama dalam kecemasan remaja. Hal lain yang sangat menarik dalam temuan Laugesen adalah intoleransi pada remaja berkorelasi dengan persepsi tentang tugas ambigu, namun tidak dengan kecemasan. Hal ini menunjukkan bahwa intoleransi dan kecemasan sebagai konstruk yang unik.

Intoleransi menjadi kunci penting dalam memahami kecemasan pada remaja. Secara logika bisa dipahami bahwa ketidakmampuan individu dalam menerima ketidakpastian sebagai salah satu kenyataan yang akan dihadapi cukup menggambarkan diri orang tersebut. Hal ini juga menarik untuk kembali melirik teori dan studi tentang diri. Laugesen (2003) juga menguji tingkat kecemasan (tinggi dan rendah), di mana intoleransi tetap berperan di dalamnya. Remaja atau individu yang bagaimana tepatnya yang berpeluang untuk mengalamai kecemasan tinggi, tidak terkendali, atau yang wajar?


Siapa Anda? Siapa saya?
Pada model kognitif orientasi negatif pada masalah, individu juga memiliki kecenderungan untuk meragukan kemampuan diri dalam menyelesaikan masalah yang datang. Hal ini menunjukkan peran self-efficacy dalam pembentukkan rasa cemas. Bandura (dalam Brown, 2005) menyatakan self-efficacy sebagai “a belief that one can perform a specific behavior,” dan “Self-efficacy is concerned not with the skills one has but with judgement of what one can do with whatever skills one possesses.” Individu dengan self-efficacy tinggi meyakini bahwa kerja keras untuk menghadapi tantangan hidup, sementara rendanhya self-efficacy kemungkinan besar akan memperlemah bahkan menghentikan usaha seseorang.

Pencarian identitas menjadi salah satu aikon pada masa remaja. Hal ini membawa kita untuk menelisik lebih jauh tentang self-concept yang ada maupun yang sedang terbentuk. Konsep diri merupakan cara individu memandang dirinya sendiri. Baron & Byrne (2000) merumuskan sebagai berikut, “self concept is one’s self identity, a schema consisting of an organized collection of beliefs and feelings about oneself.” Konsep diri berkembang sejalan dengan usia, namun juga merespons umpan balik yang ada, mengubah lingkungan seseorang atau status dan interaksi dengan orang lain. Pertanyaan “Siapa Anda? Siapa saya?” menjadi inti studi psikologi tentang konsep diri. Rentsch & Heffner (1994, dalam Byrne & Baron, 2000) menyimpulkan dari sekian ragam jawaban atas pertanyaan tersebut dalam dua kategori; (1) aspek identitas sosial dan (2) atribusi personal. Sebagian dari kita akan menjawab, Saya adalah arsitek, penulis, mahasiswa, dan lain sebagainya yang mengacu pada identitas sosial seseorang. Sebagian dari kita yang lain akan menjawab Saya periang, terbuka, pemalu, dan sebagainya yang lebih merujuk pada atribusi diri.

Sementara Rogers (2001) membagi konsep diri dalam dua kategori yang sedikit berbeda yakni (1) personal dan (2) sosial. Konsep diri personal adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri dari kacamata diri, misalnya “Saya merasa sebagai seorang yang terbuka terhadap kritik.” Sedangkan konsep diri sosial berangkat dari kacamata orang lain, seperti, “Teman-teman di kampus melihat saya sebagai orang yang keras kepala,” biasanya kalimat ini akan berlanjut dengan koreksi dari pandangan dirinya sendiri seperti “…padahal saya hanya mempertahankan pendapat saya saja.” Atau justru kalimat yang membenarkan pandangan lingkungan terhadap diri, seperti “…memang saya merasa susah menerima perbedaan sih..” Rogers menambahkan bahwa konsep diri individu yang sehat adalah ketika konsiten dengan pikiran, pengalaman dan perilaku. Konsep diri yang kuat bisa mendorong seseorang menjadi fleksibel dan memungkinkan ia untuk berkonfrontasi dengan pengalaman atau ide baru tanpa merasa terancam.

Lebih lanjut, pembahasan konsep diri membawa kita pada self-esteem, sebagai evaluasi atau sikap yang dipegang tentang diri sendiri baik dalam wilyah general maupun spesifik. Para ahli psikologi mengambil perbandingan antara konsep diri dengan konsep diri ideal atau yang diinginkan. Semakin kecil perbedaan atau diskrepansi antara keduanya, semakin tinggi self-esteem seseorang, “He/she is what he/she wants to be.” Salah satu hasil yang dituju dalam terapi Rogerian (self-centered therapy) adalah peningkatan self-esteem atau menurunkan gap antara diri dan diri ideal dalam seseorang.

Budaya & Perkembangan Budaya
Satu lagi yang perlu dipertimbangkan adalah faktor budaya. Perbedaan budaya memiliki pengaruh pada individu dalam menilai pengalaman emosi. Studi menunjukkan, di masyarakat kolektif, self critical menjadi norma, sementara di masyarakat individual, self enhancement yang berlaku (Baron & Byrne,2000). Hal ini memberikan sedikit petunjuk tentang apa yang menjadi obyek perhatian individu dalam berpikir, bersikap dan bertindak. Apakah memang faktor eksternal yang lebih menentukan kecemasan remaja di masyarakat kolektif seperti Indonesia, di mana individu akan sangat terganggu jika tidak bisa memenuhi aturan main yang berkembang dengan lingkungan terutama teman sebaya? Ataukah justru pencapaian diri sudah mencuri perhatian remaja sebagai dampak dari era keterbukaan dengan kecanggihan teknologi informasi?

Masih terbuka banyak jalan untuk memahami kecemasan yang dialami remaja. Melengkapi studi Laugesen, self-efficacy, self-concept, self-esteem dan budaya menanti untuk digali khususnya pada remaja di Indonesia.

_________________________

Referensi:
Baron, Robert A, & Byrne, Donn (2000) Social psychology-ninth edition. Boston; Allyn and Bacon.

Brown, Ulysses J. (2005) College students and AIDS awareness: the effects of condom perception and self-efficacy. College Student Journal, March 2005.

Laugesen, Nina (2003) Understanding adolescent worry: the application of a cognitive model. Journal of Abnormal Child Psychology, Feb.2003

Perkins, daniel F. (2000) Resiliency and trhiving in family and youth. Vol.1.No.1,March 2000

Rogers,Carl (2001) Gale encyclopedia of psychology, 2nd ed. Gale Group,2001.

.::Asah Kecerdasan Emosi Yoo::.

Asah Kecerdasan Emosi Yoo

Kecerdasan emosi atau istilah kerennya Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi. Termasuk di dalamnya kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain di sekitarnya. EI ini tidak saling bertabrakan dengan IQ karena memang punya wilayah 'kekuasaan' yang berbeda.

IQ umumnya berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis dan analitis, dan diasosiasikan dengan otak kiri. Sementara, EI lebih banyak berhubungan dengan perasaan dan emosi (otak kanan). Kalau kita ingin mendapatkan tingkah laku yang cerdas maka kemampuan emosi juga harus diasah. Karena untuk dapat berhubungan dengan orang lain secara baik kita memerlukan kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi diri dan orang lain secara baik. Di sinilah fungsi dari kecerdasan emosi.

EI bukan bakat lho, tapi aspek emosi di dalam diri kita yang bisa dikembangkan dan dilatih. Jadi setiap orang sudah dianugerahi oleh Tuhan kecerdasan emosi. Tinggal sejauh mana pengembangannya, itu tergantung kemauan kita sendiri. Satu yang pasti, EI kita akan terbentuk dengan baik apabila dilatih dan dikembangkan secara intensif dengan cara, metode dan waktu yang tepat.

Ada lima wilayah utama dalam EI, yakni : mengenali emosi diri, mengendalikan emosi diri, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain. EI yang baik akan mampu memaksimalkan prestasi kita. Kita bisa bekerja efektif dalam sebuah tim, bisa mengenali dan mengendalikan emosinya sendiri dan orang lain dengan tepat. Umumnya, orang yang memiliki EI tinggi akan terlihat bahagia dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

Rabu, 04 Juli 2007

. ::Penampilan Yang Menipu???::.


Ternyata penampilan luar dan omong kosong belaka itu hanyalah salah satu dari sebagian besar dari tipu daya dunia.
Sungguh susah menemukan orang yang benar-benar ikhlas dan sabar serta mandiri dan bertanggungjawab.
Bukan berarti orang yang telah mempelajari agama itu sebagian besar dapat mengarungi hidup ini dengan benar???

Mengapa???

Sungguh sangat mengecewakan bagiku apalagi tuk mengatakannya tapi itulah kenyataannya...
Begitu banyak mereka yang tlah menunaikan ibadah seperti: shalat; puasa; mengaji; dll bahkan yang tlah berkali-kali Qhatam
Al-Qur’an tetapi itu tidaklah menjamin bahwa mereka itu tlah benar ubadahnya.

Itu salah!!!

Hanya orang-orang yang benar-benar ikhlaslah yang bisa dipercaya!!!
Mengapa???

Karena sebagian besar dari mereka hanya tau melaksanakannya namun tidak tahu apa tujuan dari perintah ibadah itu sendiri.
Dan tingkat peribadatannya hanya sampai pada pelaksanaan belaka tanpa adanya penghayatan & kesadaran penuh.
Begitu mudah diselewengkan jalan ibadah mereka oleh syetan tanpa mereka sadari sendiri.
Begitu banyak yang Qhatam Al-Qur’an atau bahkan fasih sekali dalam pembacaannya....namun sungguh sangat disayangkan mereka hanya bisa membacanya namun tak mampu menghayati dan mengerti kandungan di dalamnya.
Seperti pepatah menyatakan bahwa:

• Amal tanpa ilmu akan menyesatkan dan ilmu tanpa amal bagai pohon tanpa buah yaitu tak ada gunanya.
• Ilmu tanpa agama akan buta dan agama tanpa ilmu akan lumpuh.

Senin, 02 Juli 2007

.::Handphone::.

Handphone mengganggu kesuburan pria???


Penggunaan telepon gengggam yang berlebihan bisa mengganggu kesuburan pria, kata sebuah penlitian.

Benarkahhh?

Hasil studi di Amerika itu mengatakan pria yang menggunakan ponsel selama empat jam atau lebih setiap harinya memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit dan lebih rendah kualitasnya.
Penelitian di Ohio ini dilakukan atas 364 pria dan hasilnya diajukan ke Badan begi pengobatan Reproduksi di New Orleans. Namun seorang pakar di Inggris mengatakan kemungkinan kecil gangguan kesuburan itu disebabkan oleh pemakaian telepon seluler, karena pemakaiannya jauh dari testis, dan mungkin dampaknya tidak langsung.
Tim dari lembaga klinis Cleveland di Ohio menguji sperma dari 364 pria yang mendapat perawatan kesuburan di beberapa klinik di Mumbai, India.
Studi itu menemukan bahwa para pria yang memakai ponsel lebih dari 4 jam sehari memiliki hitungan sperma paling rendah, sekitar 50 juta per milliliter dan kualitasnya paling tidak sehat.

Pria yang menggunakan telepon genggam mereka antara dua dan empat jam setiap harinya memiliki hitungan sperma 69 juta per milliliter dan kualitasnya cukup sehat.
Mereka yang mengatakan tidak memakai HP sama sekali memiliki hitungan sperma paling banyak, yaitu 86 juta per milliliter, dan sperma mereka adalah yang berkualitas terbaik.
Bukan sikat gigi
Dr Ashok Agarwal, yang mengepalai penelitian ini, mengatakan studi ini idak membuktikan bahwa telepon seluler merusak kesuburan, tetapi menyatakan penelitian ini patut dipertimbangkan.

“Ada penurunan yang signifikan dalm hal kesehatan sperma dan ini sudah jelas mempengaruhi kesuburan.”
“Orang memakai ponsel mereka tanpa berpikir dua lagi apa dampaknya nanti.”
“Mereka menganggap ini sama dengan menggunakan sikat gigi, tetapi ponsel bisa berdampak buruk bagi kesuburan.“
« Studi ini masih harus dibuktikan lebih lanjut, tetapi ini penting karena HP sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. »

Dia mengatakan radiasi dari telepon selular mungkin dapat meusak DNA pada sperma, dan mempengeruhi sel di testis yang memproduksi hormon testosteron atau saluran tempat sperma dihasilkan.
Namun seorang pakar di Inggris meragukan hasil penelitian ini.
Dr Allan Pacey, pakar andrologi di Universitas Sheffield, mengatakan : “Ini adalah studi yang bagus, tetapi menurut saya kurang tepat sasaran. “
Dr Pacey, yang juga pejabat di Lembaga Kesuburan di Inggris, menambahkan:”Jika anda menggenggam HP di samping kepala anda, mengapa efeknya justru ke testis anda ? “


Dia menambahkan mereka yang cenderung menggunakan HP lebih lama, menghadapai lebih banyak sters atau makan lebih banyak makanan cepat saji, yang mungkin lebih menjelaskan kaitan yang ditemukan di studi ini.

.::Pengaruh Media Bagi Remaja Islam::.

Pengaruh Media Bagi Remaja Islam


Semakin canggihnya dunia teknologi, semakin canggih pula cara orang menyampaikan informasi. Dengan semaraknya media informasi seperti sekarang ini, di satu sisi memberikan kita dampak yang positif, tapi di sisi lain justru menjadi bumerang bagi keberlangsungan hidup para generasi muda Islam, terutama para remaja muslimah. Dengan adanya informasi yang semakin mudah didapatkan, membuat mudah pula kita mengetahui kejadian yang sangat jauh dari kehidupan kita. Untuk mengetahui keadaan Amerika hari ini, tidak usah pergi ke Amerika, atau menelpon George W Bush atau pusat informasi di Amerika, tapi dengan berbaring di atas kasur dalam kamar, sambil memegang remote control televisi, maka kita sudah tahu kejadian hari ini di Amerika. Itulah salah satu bukti canggihnya teknologi masa kini.
Tapi, maraknya kekerasan, pelecehan, hilangnya tata krama, berubah drastisnya budaya, lunturnya norma agama dan tindakan-tindakan negatif lainnya, juga tidak lepas dari peran media yang hanya mencari keuntungan, tanpa memikirkan bagaimana generasi muda.

Saat ini, serbuan pesan media semakin marak, bahkan sudah dimulai semenjak umurmu masih bocah. Coba deh, kamu bisa renungkan kembali, berapa banyak iklan televisi yang menjajakan mainan, sereal makan pagi, permen, dan sebagainya. Dan iklan-iklan tersebut ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap anak-anak. Buktinya, begitu melihat iklan di media, betapa seorang bocah meraung-raung keras di depan toko karena menginginkan apa yang dimiliki ‘anak manis’ yang dia lihat dalam iklan. Ternyata, ketika masih bocah kita sudah diatur dan dipengaruhi sedemikian rupa oleh media, bahkan hingga usia tua. Tidak bisa dipungkiri lagi, saat ini kita didikte tentang apa yang harus kita makan, minum, sabun mandi apa yang harus dipakai, sabun cuci, shampo, bedak, alat pembersih lantai sampai dengan alat pembersih organ tubuh yang paling vital sudah didektikan. Dari obat nyamuk sampai obat kuat, dari obat penumbuh rambut sampai dengan perontok rambut sudah ada dalam media yang menjejali pikiran kita setiap hari.

Kaum remaja seperti kamu sekarang ini, adalah salah satu kelompok target yang utama bagi media karena kaum remaja adalah konsumen terbesar bagi industri mereka. So, nggak heran banget kalau banyak di antara kamu sampai nguras isi dompet hanya untuk membeli apa yang ditampilkan di media. Sudah berapa banyak uangmu yang terkuras hanya untuk membeli kaset dan CD, menyewa video, menonton film layar lebar, busana yang lagi ngetrend, HP model terbaru, dan sebagainya. So, tidaklah heran kalau semua stasiun televisi, radio, internet, iklan papan, nggak bakalan pernah mau ketinggalan menyiarkan dan memamerkan tentang apa yang harus kamu miliki.
Dijadikannya remaja sebagai target utama media massa, karena mereka tahu bahwa remaja adalah kelompok yang paling mudah terpengaruh. Dan hal ini terjadi, karena para kaum muda masih terlihat dalam dua hal:

1. Minimnya ilmu pengetahuan dan pengalaman seiring dengan usia dan fase perkembangannya
2. Sikap menerima dengan mudah apa yang datang kepadanya, dan selalu menganggap bahwa sesuatu yang bekilau atau indah itu adalah kebenaran tanpa pikir panjang dan matang.

Tapi, seperti yang kita ulas di awal tadi, bahwa tidak semuanya media itu melakukan tipu muslihat, karena ada juga sebagian dari pesan media itu yang benar-benar baik dan sangat kita butuhkan.
Oleh karena itu, pintar-pintarlah dalam memilihnya demi kebaikan dirimu, keluargamu, bangsamu, dan agamamu.

.::Tips for you’re Muslimah::.


Tips Merawat Kulitmu

Mencegah lebih baik daripada mengobati. So, untuk menghilangkan minyak, bakteri, dan sel kulit mati penyebab jerawat dengan cara membasuh wajah dengan lation anti bakteri. Meskipun sabun biasa cukup bagus untuk membersihkan, namun dapat mengeringkan kulit serta sisa-sisanya yang dapat menyumbat pori-pori. Sedangkan air saja tidaklah cukup menghilangkan kotoran dan minyak di kulitmu.
Kadangkala walaupun kamu sudah rutin membersihkan wajahmu, jerawat ternyata masih saja muncul. Jika hal ini terjadi maka gunakanlah produk penghilang jerawat. Kelenjar keringat berada di sekujur tubuh, kecuali di bibir dan telinga. Setiap orang memiliki kurang lebih 2,5 juta kelenjar.
Sedangkan kaum wanita memiliki lebih banyak kelenjar keringat/kelenjar apocrine dibandingkan kaum pria. Jika seluruh kelenjar keringatmu bekerja dengan output maksimum, mereka dapat memproduksi 10 liter keringat dalam sehari.
Pria dan wanita memiliki keringat yang berbeda. Keringat wanita dapat mencapai 10 kali lebih basah dibandingkan keringat pria. Oleh karena itu, kamu membutuhkan antiperspiran yang memang dirancang khusus untuk wanita. Cobalah dan pilihlah yang cocok bagi kulitmu.
Adapun beberapa hal yang perlu kamu ketahui dalam merawat kulitmu adalah:
•Kalo kamu nggak jerawatan, maka bersihkanlah muka setiap hari secara teratur.
•Gunakan pembersih muka yang dianjurkan para ahli (yang cocok dengan jenis kulitmu) dua kali sehari.
•Jangan takut untuk menerima bantuan dokter untuk mengobatinya.
•Selalu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
•Jangan sekali-kali memencet atau memegang jerawat, karena akan membuatnya lebih parah. Jangan jadikan ini kebiasaan, karena akan merusak wajahmu.
•Kesabaran harus diutamakan. Jangan mengharap jerawat dapat hilang dalam semalam atau dalam sekejap.


“SELAMAT MENCOBA”

.::M3ngenal sosok muslimah::.



Seorang gadis remaja, bagi kafilah-kafilah gurun padang pasir bagaikan ‘seekor rusa kecil’. Sedangkan bagi bangsa Jepang, ia laksana ‘sekuntum bunga sakura yang sedang merekah’. Wow…, indah bukan?????
Keindahan bola mata dan bibirnya seindah pancaran keindahan batu permata dan batu safir. Kata-katanya mampu menghembuskan kesejukan pagi hari di musim semi. Senyumnya bagaikan kemegahan sinaran matahari. Dan jalannya pun laksana barisan bidadari.
Gadis remaja, seperti ia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang terindah di dunia ini. Dialah penjelmaan kecantikan bunga-bunga yang bermekaran di atas muka bumi.
Tidak seorang pun pernah berkata sejujur seperti ia berbisik di telinga kekasihnya bahwa kekasihnya itu begitu luar biasa.
Gadis remaja adalah secercah kesan, sepercik keilahian yang diberikan Tuhan kepada kita sebagai gambaran hal-hal yang akan datang. Dia tak begitu berdaya dan rapuh, belum menjelma menjadi wanita perkasa (bijaksana).
Tuhan banyak memberikan anugerah kepadanya, dan banyak pula yang mengharapkan dan mengimpikan kebaikan mengalir dari dirinya. Tak ada makhluk lain yang diinginkan seperti menginginkan dirinya. Dia kan menjadi pasangan hidup bagi laki-laki dan ibu dari anak-anaknya.
Nah, begitulah gambaran tentang sosok kamu para remaja muslimah. Bangga bukan? Menjadi seorang perempuan? So, biar kamu-kamu semua bisa menjadi sosok muslimah cantik lahir batin, maka kamu kudu banyak tahu mengenal sosok dirimu dan apa yang kudu kamu lakuin dalam mengisi masa remajamu.
Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri. Seringkali di usia remaja ini kamu bingung untuk memilih arah tujuan. Akhirnya kamu pun senang sekali mencari berbagai bentuk perhatian dari banyak orang dengan perilaku yang nyeleneh, aneh, dan senang jika diliatin serta dikenal banyak orang. Suka dipuji dan berambisi menjadi yang terkeren dan terbeken.
Hal seperti ini masih dalam tahap wajar, namun jika tidak diimbangi oleh kepribadian serta keimanan yang kuat, seringkali kamu menjadi terpedaya hingga lupa diri karena nafsu yang mendominasi perilakumu.
Usia remaja seperti kamu sudah tidak bisa dikatakan anak-anak lagi, tapi juga belum pantas disebut dewasa, yakh… masih Manusia ½ Dewa…sa.
Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan. Para remaja seusia kamu tidak perlu dipusingkan dengan permasalahan hidup. Nggak repot ngurusin keamanan Negara, politik, ekonomi, dan tetek bengek lainnya. Kebebasan adalah hal yang kamu inginkan.
Begitukah???
Kebebasan apa yang umumnya kamu tuntut dari para orang dewasa dan lingkungan sekitarmu?
•Kebebasan berkarya
•Kebebasan mengungkapkan pendapat atau kehendak
•Kebebasan mengekspresikan kemampuan dan bakat
•Kebebasan melakukan ini-itu tanpa memandang efek positif dan negative (yang penting happy).
Sah-sah saja mengimpikan kebebasan. Tapi bebas dan bertanggung-jawab serta bermoral adalah syarat yang kudu kamu penuhi sebelumnya. Begitulah aturan mainnya. Karena kita adalah manusia yang memiliki aturan main, yakni tanggung-jawab dan moralitas.
Seringkali aturan main ini tidak diterima oleh remaja seumuran kamu, alias nggak ada dalam ‘kamus ABG’ masa kini yang mengharapkan kebebasan tanpa ikatan dan aturan, apalagi moralitas dan tanggung-jawab. Di sinilah awalnya penyelewengan dalam memaknai kalimat ‘bebas’.
Di era sekarang ini remaja muslimah menjadi incaran utama yang paling empuk oleh raksasa bisnis, seperti media dan produk. Oleh karena itu, hendaklah kamu selalu menanamkan sikap waspada dan menanamkan keimanan yang kokoh. Karena hal-hal seperti itu lebih banyak memberikan kesempatan untuk berbuat kemungkaran dan menjauhkan diri dari mengingat Tuhan.
Namun, di sisi lain, kita acungkan jempol bagi remaja yang aktif dalam kegiatan Masjid, menghadiri majelis ta’lim, dan rutinitas kerohanian lainnya.
Remaja muslimah adalah generasi penerus, pendidik masa depan. Oleh karena itu jagalah fisik dan rohanimu, pikiran dan akhlakmu sebaik mungkin. Kamu bisa menjadi remaja muslimah yang lincah, kreatif, produktif, dan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekelilingmu, bahkan bagi agama dan negaramu.

Jumat, 29 Juni 2007

Peluang LOOO

DEFINISI
Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jika dan hanya jika
P(AB) = P(A). P(B)
Contoh:
Dalam tas I terdapat 4 bola putih dan 2 bola hitam. Dalam tas II terdapat 3 bola putih dan 5 bola hitam.
Sebuah bola diambil dari masing-masing tas.
a) Keduanya berwarna putih
b) Keduanya berwama hitam
Jawab:
Misal
A = bola putih dari tas I
B = bola putih dari tas II
P(A) = 4/6
P(B) = 3/8
_ _
P(A) = 2/6 P(B) = 5/8

a. P(AB) = P (A) . P (B) = 4/6 . 3/8 = 1/4
_ _ _ _
b. P((A)  P(B)) = P(A). P(B) = 2/6 . 5/8 = 5/24

DEFINISI
Jika A dan B dua kejadian yang saling asing maka berlaku :
P (AUB) = P(A) + P(B)
Contoh:
Pada pelemparan sebuah dada merah (m) dan sebuah dadu putih (p).
Maka: S={(1,1), (1,2), .....,(1,6), (2,1),(2,2),.....(6,6)}
n(S) - (6)2 = 36
A : Kejadian muncul m + p = 6  {(1,5) (2,4) (3,3) (4,2) (5,1)}
n(A) = 5
B : Kejadian muncul m + p = 10  {(4,6), (5,5), (6,4)}
n(B) = 3
P(A) = 5/36 P(B) = 3/36
AUB :Kejadian muncul m + p = 6 atau m + p = 10 
{ (1,5) (2,4) (3,3) (4,2) (4,6) (5,1) (5,5) (6,4) }
n(AUB) = 8
P(AUB) = 8/36 = P(A) + P(B)
A dan B kejadian yang saling asing.

DEFINISI
Jika A dan B dua kejadian yang tidak saling asing maka berlaku
P(AUB) = P(A) + P(B) - P(AB)
Contoh:
Dalam pelemparan sebuah dada S : { 1, 2, 3, 4, 5, 6}
A : Kejadian muncul sisi dengan banyaknya mata dadu bilangan ganjil = { 1, 3, 5 }  n(A) = 3/6
B : Kejadian muncul sisi dengan banyaknya mata dadu bilangan prima = {2, 3, 5}  n(B) = 3/6
P(AUB) = 4/6 = P(A) + P(B)
A dan B kejadian yang tidak saling asing.