my Clock hihihi new tau..see that!


Myspace Clocks at WishAFriend.com

Sabtu, 07 Juli 2007

.::Ken@pa Hrs Berjilb@b???::.


Orang yang bijak mengatakan :
“Dengan berhias secara berlebihan, maka ia sedang menunjukkan kekurangan dirinya”
“Kepala yang kosong memerlukan hiasan, sedangkan kepala yang penuh dengan ilmu, tidak perlu untuk dihiasi”
Benar, sebab ilmu sudah menjadi hiasan bagi dirinya, bahkan menjadi hiasan yang paling agung dan paling indah.
Karena itulah, kita sering melihat para ahli ilmu (para muslimah) selalu tampak sederhana dan bersahaja tapi sangat berwibawa. Mereka tidak menggunakan pakaian yang mewah, perhiasan yang wah, namun kewibawaan dan kebersahajaannya menjadi sebuah pesona yang tidak pernah mati.

Kenapa harus berjilbab?
Pakaian berfungsi sebagai penutup badan, menjaga diri dari panas dan dingin, dan sebagai perhiasan. Berpakaian merupakan bentuk kepribadian yang berkaitan dengan akal, hati, kehormatan, dan tanggung jawab, karena pakaian yang sempurna akan membantu untuk menjaga harimu dan memeliharanya, sehingga kamu akan waspada dan akan membawa kebajikan di mana pun kamu berada.
Sesuai firman Allah SWT. Dalam surah Al-Ahzab ayat 59, yaitu:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, dan tidak akan diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Al-Ahzab: 59)

Apa yang kamu dapatkan dari memakai jilbab?
So, jika Anda berpikir jernih, sesungguhnya dengan berjilbab maka kamu telah memberikan isyarat penting, yaitu:
• Saya adalah wanita Islam
• Saya bukan wanita murahan
• Oleh karena itu saya tidak mau diganggu
• Mengganggu saya akan berdosa
• Yang senang mengganggu adalah setan
• Dan setan tempatnya di neraka

Anda pasti tahu, bahwa Islam itu selalu mempertimbangkan antar kebutuhan dan keselamatan manusia. Sehingga Islam memiliki peraturan yang ketat dan manusiawi yang disesuaikan dengan fitrah manusia.
Sesungguhya Allah SWT telah mewajibkan jilbab bagi setiap perempuan yang beriman untuk melindungi kesucian dan memelihara martabat mereka. Sesungguhnya sejarah telah membuktikan bahwa perhiasan, pergaulan bebas, dan ketidakpatuhan terhadap aturan Tuhan hanya akan mengakibatkan semakin maraknya kehancuran dan kerusakan umum dan pelacuran, seperti: semakin merebaknya perzinahan, penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual, hamil di luar nikah, dan kerusakan rumah tangga.
“Hari gini, masih pake jilbab? Ngga gaul banget githu loh...?!” begitulah kurang lebih komentar mereka yang anti dengan jilbab. Padahal berjilbab ataupun tidak berjilbab bukanlah ukuran seseorang dibilang modis atau tidak. Bahkan dengan berjilbab pun kita bisa tampil lebih modis dan gaul abis. Sebab, modis dan gaul tidak harus dengan menanggalkan jilbab, akan tetapi lebih ditentukan dengan siapa Anda berteman, dan seberapa banyak relasi Anda, serta secerdas apa Anda bisa memilih dan menentukan pakaian yang sesuai dengan tuntutan zaman, namun tetap mengedepankan nilai-nilai agama dan keimanan.
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutup aurat...” (Q.S Al-A’raf: 26)

Tutup aurat, mantapkan niat
“...sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa-apa yang ada pada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada di dalam diri mereka...” (Q.S Al- Ra’d: 11)
Takut menodai keagungan Islam, belum kepengen, belum siap, belum mendapat hidayah, dan sebagainya. Kata-kata seperti itu seringkali kita dengar yang terlontar dari bibir mungil perempuan ketika diingatkan untuk segera mengenakan jilbab.
Jika kita menilik firman Allah SWT. di atas, mungkin kita akan menyadari bahwa sebenarnya hidayah itu tidak akan kita dapatkan selagi tanpa adanya upaya dari kita untuk mencarinya. Hidayah mesti dicari, dan tidak datang dengan sendirinya.
“Segala amal perbuatan itu bergantung pada niat”

Berjilbab dengan akhlak
“Percuma pake jilbab, kalo sifatnya kayak gituan” atau “Berjilbab tapi bentuk tubuhnya sengaja ditonjolkan” begitulah kurang lebih pernyataan pedas terhadap wanita yang berjilbab, tapi tidak menjaga akhlak.
“Malu dong, sama jilbab” begitulah komentar pedas orang ketika mendapati wanita yang berjilbab tetap berperilaku ‘tidak sesuai’ dengan jilbabnya. Memang, jilbab seringkali dijadikan cerminan yang diidentikkan dengan sesuatu yang ‘sakral’. Sehingga, ketika sudah berjilbab, maka menurut sebagian orang pemakainya tidak boleh begini dan begitu. Pemakai jilbab harus ‘menjilbabi’ seluruh tubuh dan perilakunya. Dan ketika Wanita “Berjilbab” melakukan sedikit saja ‘kekhilafan’ misalnya, maka jilbablah yang sering menjadi sorotan, jilbab yang menjadi bahan cemoohan. Nah, kalo jilbab telah menjadi bahan ejekan dan cemoohan, bukannya itu termasuk mengejek dan menghina Islam?
Memang, fenomena seperti ini kian marak. Hampir semua remaja muslimah sudah terjerembak ke dalam perangkap mode yang menyesatkan. Sehingga, tidak sedikit dari mereka yang kehilangan harga diri dan kehormatannya. Mari kita renungkan firman Allah SWT. di bawah ini:
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian yang indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian tanda-tanda dari kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”(Q.S Al-A’raf: 26)
ketika Allah SWT. berfirman bahwa pakaian taqwalah yang terbaik, sebenarnya ada hikmah yang tersembunyi di dalamnya, sekedar mengingatkan bahwa taqwa berarti di mana pun dan kapan pun kita berada harus senantiasa merasa ‘diawasi’ oleh Allah SWT, sehingga memenuhi kewajiban dan meninggalkan larangan-Nya pun merupakan hal yang tidak bisa ditawarkan ataupun diabaikan.

0 komentar: